ANDRE: BANDUNG - Sebagai kereta api baru, tarif Kereta Api (KA) Malabar jurusan Bandung-Malang akan dikenakan tarif promosi. Tarif tersebut akan berlaku dari hari pertama diluncurkan 30 April 2010 hingga 15 Juni 2010.
Hal itu dikatakan Vice President Pemasaran Angkutan Penumpang, Husein Nurroni, dalam jumpa pers di Kantor PT Kereta Api Daop II Bandung , Jalan Stasiun Timur, Jumat (16/4/2010).
"Tarif yang berlaku masih promosi, untuk kelas eksekutif jadi Rp 200 ribu, bisnis Rp 130 ribu, ekonomi Rp 80 ribu," terang Husein. Sementara tarif normal untuk eksekutif Rp 220 ribu, bisnis Rp 150 ribu dan ekonomi Rp 90 ribu.
Lebih lanjut Husein mengatakan, KA Malabar akan menempuh perjalanan yang cukup panjang melalui jalur selatan, maka jadwal perjalanan yang ditawarkan adalah malam hari.
"Dengan adanya KA Malabar ini diharapkan penumpang yang berangkat dari Bandung dengan tujuan akhir Malang dan sebaliknya, tidak perlu berpindah-pindah kereta api," tandasnya.
Kereta Api Malabar direncanakan akan mulai beroperasi pada tanggal 30 April 2010 nanti dengan pemberangkatan dari Stasiun Bandung pukul 15.30 WIB dan akan tiba di Stasiun Malang pukul 08.11 WIB pagi.
"Kira-kira lamanya 16 jam 41 menit," imbuhnya.
ANDRE: KLOJEN, MALANG - Masyarakat Malang yang akan naik kereta api (KA) ke Bandung kini tak lagi harus transit di Surabaya dulu, tetapi bisa langsung naik dari Stasiun Kota Malang. Sebab, mulai 30 April PT KA meluncurkan KA Malabar (Malang-Bandung Raya).
Menurut Kepala Stasiun KA Kota Malang, Adji Djulianto, KA Malabar setiap hari akan melayani Malang-Bandung pulang pergi. KA ini terdiri sembilan rangkaian gerbong yaitu dua gerbong kelas eksekutif, tiga gerbong kelas bisnis, dua gerbong kelas ekonomi, dan untuk kereta makan dan barang masing-masing satu gerbong.
KA Malabar ini akan diluncurkan, Jumat (30/4). ”Siapa yang akan meresmikan, hingga sekarang belum diketahui. Kalau tidak orang pusat, kemungkinan dari Daops,” kata Adji Djulianto, Jumat (16/4).
Soal asa usul KA Malabar, kata Adji, pihaknya mengusulkan diadakannya kereta dari Malang ke Bandung dua pekan lalu ke direksi. Setelah dilakukan survei oleh pusat dibantu komunitas pecinta KA Malang, direksi melalui SK nomor KEP U/11.207/IV/I/KA-2010 tertanggal 12 April memutuskan membatalkan KA Parahiyangan Bandung-Gambir dan menyetujui pengoperasian KA Malabar.
”Hasil survei, animo masyarakat Malang yang bepergian ke Bandung cukup tinggi. Selama ini mereka naik bus atau kalau ingin naik KA harus pergi ke Surabaya terlebih dulu,” kata Adji.
Tiket KA Malabar ini, untuk eksekutif Rp 220.000, bisnis Rp 150.000, dan ekonomi Rp 90.000. Namun, mulai pengoperasian perdana hingga 15 Juni 2010, KA memberi diskon sebesar 10 persen bagi calon penumpang KA Malabar, sehingga tarifnya jatuh Rp 200.000 untuk eksekutif, Rp 130.000 kelas bisnis, dan Rp 80.000 kelas ekonomi.
KA Malabar akan melayani warga satu kali sehari. KA ini berangkat dari Stasiun Kota Malang pukul 15.30 WIB, dan yang dari Bandung juga berangkat pukul 15.30 WIB. ”Untuk kelas ekonomi, kami hanya diberi toleransi tidak lebih 25 persen bagi penumpang yang berdiri,” jelas Adjie.
APA TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG DIHAPUSNYA KA. PARAHYANGAN, YANG SUDAH ANDIL DALAM PERJALANAN KERETA API INDONESIA SELAMA 40 TAHUN???
- Ibnu Cipta, 22, mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) mengaku tidak percaya saat temannya memberitahukan bahwa KA Parahyangan akan ditutup. "Saya jelas keberatan, karena harus menggunakan KA Argo Gede yang ongkosnya Rp60 ribu. Sedangkan Parahyangan hanya Rp30," ujar warga Jalan Suryalaya, Buahbatu, Bandung, itu.
- "Sangat disayangkan KA Parahyangan yang merupakan ikon Jawa Barat akhirnya dihapus. Apa tidak lebih baik bila nama Parahyangan itu dipertahankan karena merupakan kebanggan daerah ini (Jabar)," kata Matdon, seorang seniman muda Bandung, Minggu (18/4) terkait penghentian KA Parahyangan itu.
- Ade, Mahasiswa salah satu universitas swasta di Bandung, mengatakan bahwa sebetulnya dengan hadirnya KA.Malabar Express, ini sangat memudahkan saya untuk Menuju Malang tanpa harus transit di Surabaya. Dulu saya sering naik Turangga, kemudian pindah dengan kereta ekonomi Penataran, Kini Saya Akan menggunakan kereta api Malabar Express, untuk pulang ke Malang ( Rumah Orang Tuanya ), Apalagi kelas yang diberikan ada 3: Eksekutif, Bisnis & Ekonomi, Terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar