.

Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dgn bekerja demikian kita hrs membantu orang-orang yg lemah & harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.

.

.

.

.

..

..

Jumat, 26 Maret 2010

" Singkong Keju dan Susu, Lezat dan Bergizi "



ANDRE: JAKARTA - Zaman dulu singkong selalu diidentikkan dengan makanan orang udik atau kampungan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman yang kian modern, makanan jenis umbi-umbian pun boleh dibilang ikut naik kasta.
Rasa singkong keju memang cukup unik. Rasa gurih timbul dari bumbu singkong yang ditaburi keju

Setidaknya, singkong tak hanya jadi santapan orang desa, tapi masyarakat perkotaan pun sudah mulai akrab dengan jenis makanan yang sering diistilahkan sebagai ‘roti sumbu’ itu. Di Jawa dikenal dengan istilah 'roti pendhem'.

Ya, apalagi jika singkong ini diolah oleh tangan Wahyudi (35), pedagang makanan dengan bahan dasar singkong, di ujung Jalan Cawang Baru, Jakarta Timur.

Sebagai seorang pedagang kuliner, Wahyudi memang cukup cekatan dan profesional dalam mengolah singkong menjadi makanan lezat, yang bisa disantap oleh berbagai kalangan.

Metodenya cukup sederhana. Dia hanya mengombinasikan singkong dengan keju dan susu. Sehingga makanan ini disulap bak makanan mewah yang mahal harganya. Namun, Wahyudi tetap membandrol olahan kulinernya itu dengan harga yang terjangkau, yakni Rp 6.000 per bungkus.

Wahyudi membeberkan, untuk mengolah singkong menjadi makanan yang sederhana dan lezat, sebenarnya sangat mudah. Dia cukup menggoreng singkong itu dan selanjutnya ditaburi dengan keju plus susu kental manis. Jika sudah begini, aromanya pasti sungguh lezat.

Rasa singkong keju memang cukup unik. Rasa gurih timbul dari bumbu singkong yang ditaburi keju. Sedangkan susu kental untuk menambah rasa gurih dan manis pada singkong keju tersebut. Di sinilah kekayaan rasa yang keluar dari menu singkong keju menjadi andalan yang ditawarkan kepada para pembeli.

Mengenai pilihan rasa, Wahyudi lebih menyerahkan pada pembelinya untuk menentukan pilihan, sesuai selera masing-masing. "Manis enggaknya tergantung pembeli. Kalau pembeli menginginkan rasa manis, ya dikasih susu. Tapi kalau tidak, ya cukup singkong yang ditaburi dengan keju saja," kata pria asli Sumedang ini, Kamis (25/3/2010).

"Nggak cuma lezat rasanya, khasiat lain yang terkandung dari singkong cukup bermanfaat, yakni mengandung karbohidrat tinggi dan sebagai pengganti makanan pokok yang berfungsi sebagai penambah energi," lanjut Wahyudi yang mengaku mendapatkan omzet Rp 300.000 per hari.

Dia mengaku mulai melakoni usahanya itu sejak tiga tahun lalu. Awal mula berjualan hingga sekarang, lokasinya belum pernah berpindah-pindah, yakni selalu di ujung Jalan Cawang Baru. Selama berdagang, dia merasakan bahwa antusias pembeli cukup tinggi, untuk menikmati lezatnya singkong keju hasil olahan tangannya. Bahkan tak sedikit, sejumlah pelanggannya itu memesan singkong kejunya dalam skala besar.

“Katanya untuk buah tangan atau oleh-oleh di rumah,” tukas Wahyudi.

Sekadar diketahui, singkong keju mulai merambah ke dunia kuliner di Ibu Kota Jakarta sejak tahun 2005. Biasanya singkong keju dijual dengan sistem franchise, yakni kerja sama dua pihak dengan sistem bagi hasil.

Di Jakarta, diprediksi ada ratusan pedagang singkong keju yang menggunakan sistem bagi hasil layaknya franchise tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.

.

KARYA ANAK BANGSA RW.07

" Karya Anak Bangsa: POHON CEMARA "



" Pohon Cemara "
Puisi Karya: Fadhila K.A, RT.38 // RW.07




ENGKAU BERJAJAR RAPI ...
ANGIN ... SESEKALI ... MELIUKKAN TUBUH-MU ...
BILA NATAL TIBA ... ENGKAU DIHIASI ...
DENGAN ... LAMPU-LAMPU KECIL YANG LUCU ...

BILA KAU ... DILIHAT DENGAN MATA ...
KAU INDAH SEKALI ...
DAN KAU DIHIAS DENGAN ...
BONEKA YANG LUCU DAN CANTIK ...

NATAL TELAH TIBA ...
BAGI SELURUH UMAT NASRANI ...
MENIKMATI NATAL YANG INDAH ...
SAMBIL MEMANDANG POHON CEMARA YANG INDAH ...

... soon ...

... soon ...

" DOA SYAFAAT: "

--- eror ---

Lagu Rohani Kristen Pilihan 2010