.

Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dgn bekerja demikian kita hrs membantu orang-orang yg lemah & harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.

.

.

.

.

..

..

Sabtu, 06 November 2010

E-Mail From: ichankmeisya@yahoo.com

" T E R L A L U S I B U K "

Kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Palembang, dan sebagainya mengalami perubahan yang drastis dibandingkan sepuluh tahun yang lalu. Sekarang, kota-kota tersebut bertambah macet. Kendaraan bermotor makin banyak. Orang bertambah sibuk. Tak tampak lagi kota yang lengang dan santai. Perubahan ini juga sangat berdampak kepada cara orang berlalu lintas. Orang semakin egois dalam berkendaraan, tidak peduli lagi dengan pengendara yang lain; serobot sana serobot sini; yang penting saya sampai duluan. Ternyata bertambah sibuknya manusia, berdampak pada semakin berkurangnya kepedulian manusia terhadap hal yang lain.

Hal serupa terjadi juga dengan bangsa Israel pada zaman Hagai. Mereka sangat sibuk mengurus urusannya masing-masing (ayat 9), sehingga mereka tidak peduli dengan urusan rumah Tuhan. Mereka berlomba-lomba mempercantik rumah sendiri (ayat 4), sehingga rumah Tuhan yang sudah menjadi reruntuhan pun tidak lagi diperhatikan.

Allah menegur mereka melalui Hagai agar mereka tidak hidup untuk diri sendiri saja. Allah mau agar mereka memperhatikan rumah Tuhan juga. Bukannya Tuhan merasa kurang diperhatikan, melainkan agar mereka menyadari kehadiran Tuhan serta berkat-berkat-Nya di tengah mereka.

Ketika kita semakin sibuk, berhati-hatilah karena kesibukan akan menggerus hal-hal penting lain di hidup kita; seperti bersosialisasi, kepedulian terhadap keluarga, kesehatan pribadi, bahkan kedekatan kita kepada Tuhan. Perlambat kecepatan; lihatlah kembali ke kiri, ke kanan, banyak hal perlu mendapat perhatian kita.

JANGAN BIARKAN KESIBUKAN MENGENDALIKAN KITA

KITALAH YANG HARUS MENGENDALIKAN KESIBUKAN


(from: renunganharian.net ) = ichankmeisya@yahoo.com

E-Mail From: ichankmeisya@yahoo.com

Kasih Kristus

************************************************************************************************************

Oleh Karena Itu ...

Saya Berlutut di Hadapan Bapa ...

Dari Dialah ... Setiap Keluarga ...

Di Surga & Di Bumi Menerima SifatNya Yang Khusus ...


Saya Berdoa ... Semoga Allah ...

Yang Mahamulia Berkenan Untuk ...

Menguatkan BatinMu ...

Dengan Roh-Nya ...


Semoga Karena Kalian ...

Percaya Kepada Kristus ...

Kristus Tinggal Di Dalam HatiMu ...

Dan HidupMu Didasarkan & Dikuasai oleh Kasih ...


" Percayalah Bahwa Kristus Akan Tinggal Didalam HatiMu

Dan HidupMu Didasarkan & Dikuasai Oleh Kasih Kristus "


ichankmeisya@yahoo.com

" Karya Anak Bangsa: POHON CEMARA "



" Pohon Cemara "
Puisi Karya: Fadhila K.A, RT.38 // RW.07




ENGKAU BERJAJAR RAPI ...
ANGIN ... SESEKALI ... MELIUKKAN TUBUH-MU ...
BILA NATAL TIBA ... ENGKAU DIHIASI ...
DENGAN ... LAMPU-LAMPU KECIL YANG LUCU ...

BILA KAU ... DILIHAT DENGAN MATA ...
KAU INDAH SEKALI ...
DAN KAU DIHIAS DENGAN ...
BONEKA YANG LUCU DAN CANTIK ...

NATAL TELAH TIBA ...
BAGI SELURUH UMAT NASRANI ...
MENIKMATI NATAL YANG INDAH ...
SAMBIL MEMANDANG POHON CEMARA YANG INDAH ...

Kamis, 04 November 2010

" New Argo Jati Diluncurkan "

New Argo Jati Diluncurkan

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) meluncurkan rangkaian baru kereta ramah lingkungan pada kereta api (KA) New Argo Jati yang menghubungkan kota Jakarta dan Cirebon, di Stasiun Cirebon, Selasa (3/11). Sehingga saat ini PT. KAI telah memiliki dua rangkaian KA ramah lingkungan, setelah sebelumnya diluncurkan pada musim angkutan lebaran 2010 yang digunakan pada KA Argo Lawu relasi Gambir – Solo Balapan. Kereta ramah lingkungan ini memiliki sistem sanitasi dan pembuangan akhir yang mengolah kotoran menjadi cairan jernih yang tidak mengganggu lingkungan.

Rangkaian kereta New Argo Jati dengan 6 kereta eksekutif, 1 kereta restorasi (makan) dan 1 kereta pembangkit dengan kapasitas 300 tempat duduk, menggantikan rangkaian KA Argo Jati yang selama ini melayani masyarakat Cirebon dan sekitarnya menuju Jakarta dan sebaliknya. Fasilitas yang dimiliki oleh kereta baru ini sangat memanjakan penumpang, dikarenakan selain adanya pendingin udara yang lebih baik, juga terdapat fasilitas lainnya.

Masing-masing kereta dilengkapi dengan informasi petunjuk urutan kereta secara digital. Terdapat pula running text, yang dapat mengetahui kecepatan KA, Stasiun serta tanda waktu. Disediakan bagasi barang yang tertutup layaknya di pesawat terbang. Dan juga ruang bagasi yang luas di ujung kereta guna menyimpan barang-barang yang lebih besar.

Mata penumpang pun dimanjakan oleh tayangan audio video dan TV flat dengan gambar serta suara lebih jernih. Di masing-masing kursi penumpang yang nyaman sesuai ergonomis dan dapat diputar, pada bagian atasnya terdapat lampu baca dan penerangan yang dapat diatur oleh penumpang. Sumber listrik untuk mengisi ulang baterai laptop atau pun handphone juga ada.

Jendela penumpang dimodifikasi minimalis dilengkapi dengan tirai tarik, sehingga penumpang merasa lebih terjaga privasinya. Bagi penumpang yang ingin merokok, telah disediakan ruangan khusus di kereta restorasi. Namun, di bordes pun bisa digunakan untuk merokok dan disana telah disediakan kursi kecil sebagai tempat duduk.

Toilet yang tersedia di kereta ini pun tidak kalah nyamannya dengan ruang yang lebih luas. Dan yang paling menarik di rangkaian kereta ini, yaitu adanya fasilitas jaringan wifi yang berada di kereta makan. Yang memungkinkan penumpang untuk mengakses internet selama perjalanan.

KA Milik Kita Bersama

Walikota Cirebon, Subardi S.Pd, sempat mencoba duduk di salah satu kursi pada rangkaian KA New Argo Jati, sesaat setelah meresmikannya. Subardi yang didaulat untuk meresmikan KA milik Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon ini, tak kuasa memperlihatkan antusiasmenya pada rangkaian kereta ini. Karena sebelum dimulainya prosesi peluncuran KA New Argo Jati, Subardi didampingi oleh Vice President (VP) Daop 3, Muhardjito, menyempatkan diri untuk melihat rangkaian ini, baik interior maupun eksteriornya.

“Saya mewakili masyarakat Kota Cirebon, menghaturkan rasa terima kasih kepada PT. KAI yang telah memberikan kereta ramah lingkungan ini, dan kami merasa bangga, karena setiap tidak daerah memiliki kereta ini,” ucap Subardi saat memberikan sambutan. Ia menambahkan, dengan adanya KA ini, akan jelas sekali bermanfaat bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya.

Atas: Tampilan interior KA New Argo Jati
Bawah: Wakil Direktur Utama PT. KAI, Darmawan Daud (kanan), Walikota Cirebon, Subardi S.Pd (kedua kanan), VP Daop 3 Cirebon, Muhardjito (kedua kiri), dan Perwakilan Kesultanan Kanoman, Pangeran Raja Qodiran (kiri), mencoba rangkaian baru KA New Argo Jati pada peluncurannya di Stasiun Cirebon, Rabu (3/11)

“Kami tidak akan bosan untuk menghimbau kepada masyarakat, bahwa kereta api adalah milik kita bersama, dan kita juga harus merawatnya bersama-sama,” ajak Subardi ke seluruh tamu undangan serta warga Cirebon yang turut menghadiri peluncuran ini. Dan ia pun berharap kepada PT. KAI untuk terus meningkatkan pelayanannya dan menjadi semakin baik.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur PT. KAI, Darmawan Daud mengungkapkan permintaan angkutan menggunakan kereta api cenderung meningkat. Mengingat semakin padatnya angkutan jalan raya. Serta semakin kritisnya para pelanggan dalam menilai kualitas layanan masing-masing moda transportasi. “Hal inilah yang mendorong kami untuk melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan menghadirkan produk-produk unggulan yang semakin berkualitas,” ujar Darmawan.

“Diharapkan perjalanan kereta api ini dapat memberikan kontribusi terhadap solusi kemacetan di jalan raya, karena kemampuannya mengangkut secara massal. Selain itu kereta api merupakan kendaraan yang hemat energi, hemat lahan dan ramah lingkungan,” lanjutnya. Masih di dalam sambutannya, Darmawan meminta dukungan dari semua pihak sehingga kelestarian kereta api ramah lingkungan ini dapat terus dipertahankan dan diharapkan dapat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat Cirebon.

Muhardjito mengutarakan, KA New Argo Jati dijalankan dengan pola W Slag, atau empat kali berangkat dan pulang pada perlintasan Cirebon – Jakarta. “Semoga persembahan produk baru ini dapat memuaskan pelanggan KA umumnya dan khususnya pengguna kereta api Argo Jati,” kata Muhardjito. (humaska)

Sumber :

http://kereta-api.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=304:new-argo-jati-diluncurkan&catid=6:berita-ka&Itemid=80

" ("Self Service") Tren Dunia Penerbangan "

Suasana di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali

JAKARTA, ANDRE - Saat ini di dunia penerbangan berkembang tren self service berupa pelayanan yang bisa dilakukan sendiri oleh penumpang. Misalnya mulai dari pembelian tiket pesawat dengan mudah bisa melalui online atau check-in secara online sehingga penumpang tidak perlu mengantri untuk check-in.

Hal ini disampaikan Damian Hickey, SITA Regional Vice President South Asia & India, pada acara "SITA Indonesia Aviation IT Forum" di Four Season Hotel Jakarta, Rabu (3/11/2010).

Beberapa maskapai penerbangan Indonesia sendiri sudah mulai menerapkan sistem ini. Menurut Fredy Tansari, Director IT Division Batavia Air, maskapai Batavia Air sudah menerapkan e-ticket bahkan e-cargo.

Hasil survei yang dilakukan SITA, spesialis dalam komunikasi angkutan udara dan solusi TI di dunia, ke 2.940 responden dari 7 bandara besar di dunia menyebutkan dalam 4-5 mendatang maskapai penerbangan dan bandara akan mengimplementasikan teknologi untuk memudahkan penumpang agar lebih efisien dan nyaman.

Survei tersebut juga memperlihatkan bahwa penumpang rela membayar lebih untuk kenyamanan melakukan check-in tanpa harus dilakukan di bandara. Sayangnya survei yang sama juga menampilkan hanya sedikit maskapai dan bandara yang memiliki fasilitas tersebut.

Di dunia memang sedang dikembangkan teknologi untuk kemudahan dan kelancaran penumpang dalam melakukan penerbangan. Teknologi yang diterapkan seperti online check-in, mobile check-in, dan kiosk check-in.

Di Indonesia penerapan self service check-in ini masih terbatas. Rata-rata maskapai dan bandara masih menerapkan check-in di loket. Saat-saat musim padat wisata, di loket akan tercipta antrian panjang penumpang yang ingin check-in.

Di masa mendatang, tidak hanya self service check-in tapi juga bisa diterapkan teknologi self taging baggage. Karena rata-rata penumpang menurut survei SITA walaupun maskapai sudah menyediakan fasilitas self check-in, tapi banyak yang akhirnya check-in secara konvensional karena membawa bagasi.

Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti, Indonesia bisa menggunakan teknologi tersebut demi peningkatan pelayanan. Sementara itu CEO PT JAS Hotasi Nababan menyebutkan bahwa ada berbagai tipe bandara di Indonesia. Karena itu diperlukan standardisasi untuk semua bandara.

"Selama ini keluhan turis asing banyak misalnya airport. Kesulitan saat migration. Tapi mudah-mudahan ke depan hal itu dapat berubah. Tidak mudah mengimplentasikan teknologi. Tapi soon or later kita akan mengarah ke sana," jelas Tengku Burhanuddin, Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA).

" Zeby: Prestasi Rio Dongkrak Pariwisata "

Duta Komodo

Relawan Zeby Febrina melakukan kampanye dalam rangka mempromosikan Komodo sebagai salah satu dari 28 Finalis New 7 Wonders of Nature di Bundaran Hotel Indonesia.

JAKARTA, ANDRE - Zeby Febrina yang dikenal sebagai Penggiat Komodo mengaku sangat girang saat mendengar bahwa Rio Haryanto sangat ingin ke Pulau Komodo. Saat itu Rio muncul di televisi dalam program wawancara.

Rio Haryanto merupakan pebalap muda Indonesia yang berprestasi di kancah balap internasional. Dengan prestasi Rio, nama Indonesia dapat lebih terkenal di mata dunia. Hal ini tentu akan berdampak pada pariwisata Indonesia.

Zeby yang didukung pula oleh Dr Sapta Nirwandar, Dirjen Pemasaran Kemenbudpar sekaligus Inisiator Kampanye Taman Nasional Komodo kemudian mengontak Rio untuk ikut berpartisipasi dalam kampanye Komodo.

Rio Haryanto pun menjadi Duta Komodo dan akan gencar melakukan kampanye Komodo dalam rangka kampanye Taman Nasional Komodo yang menjadi finalis 7 Keajaiban Dunia Baru untuk kategori alam versi www.new7wonders.com.

Nantinya Rio akan melakukan kampanye saat tampil di balapan internasional. Caranya adalah dengan memasang stiker di mobil balap serta pembagian poster dan brosur.

Pada 13 Juni 2010 Zeby dan Rio sempat mengadakan Kampanye Komodo ini di Bundaran Hotel Indonesia.

Zeby sendiri merupakan relawan pencinta binatang yang mendedikasikan waktunya untuk kampanye Komodo. Tidak hanya dalam rangka Vote Komodo sebagai nominasi New7Wonders, tapi juga dalam rangka pelestarian alam dan satwa Komodo.

"Pelestarian tetap harus jalan walaupun tidak ada nominasi ini," tegas Zeby, Selasa (2/11/2010).

Rencana ke depan, Zeby bekerja sama dengan Kebun Binatang Ragunan membuat inkubator dari bahan sederhana untuk telur-telur Komodo. Karena cuaca Jakarta sering hujan, telur Komodo yang dipendam dalam tanah banyak yang menjadi busuk. Namun akhirnya berhasil diselamatkan 100 telur untuk diletakkan di inkubator.

Sementara itu, Pulau Komodo hingga saat ini bersaing ketat dengan finalis lainnya untuk memperebutkan salah satu dari tujuh keajaiban dunia kategori alam. Pengumuman pemenang akan diumumkan pada 11 November 2011. Siapapun bisa ikut vote dengan mengunjungi www.new7wonders.com.

Senin, 01 November 2010

" Walking Tour "

"Walking Tour" Soempah Pemoeda

Asep Kambali menjelaskan sejarah Sumpah Pemuda, Minggu (31/10/2010).

ANDRE: JAKARTA - PAGI itu Perpustakaan Nasional RI, di Jalan Salemba, penuh dengan orang-orang berbaju merah atau putih. Mereka adalah peserta "Walking Tour Soempah Pemoeda" yang diselenggarakan oleh Komunitas Historia Indonesia (KHI) dan Jakarta Heritage Community. Ada sekitar 100 lebih peserta yang siap menempuh tur sejarah dengan berjalan kaki sepanjang 4 kilometer.

Enjoy sekali mengikuti acara ini. Karena memang suka sejarah dan menambah pengetahuan.
-- Natalia

Acara ini berlangsung pada 31 Oktober 2010 dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda. Serunya lagi acara ini gratis! Peserta diminta mengenakan atasan merah untuk pria dan atasan putih untuk wanita.

Asep Kambali, sejarawan dan pendiri KHI, membuka acara ini dengan sejarah singkat mengenai Perpustakaan Nasional RI. Dulunya Perpustakaan Nasional RI ini adalah sekolah Belanda. Para pemuda yang terlibat dalam Sumpah Pemuda dulunya bersekolah di tempat ini.

Saat di depan Universitas Pertahanan, Asep menjelaskan panjang lebar mengenai nasionalisme. Salah satu bentuk nasionalisme adalah kepedulian dan pengetahuan pada sejarah, sehingga diharapkan adanya keseimbangan antara pemahaman masa kini dan masa lalu. Bentuk kepedulian ini adalah dengan mengunjungi museum dan mendapatkan ilmu sejarah dari kunjungan tersebut.

Sementara itu, Jalan Salemba yang ada di depan Perpustakaan Nasional RI, merupakan jalanan yang sudah tua. Dulunya, jalan ini merupakan tempat penyerbuan tentara Kerajaan Mataram saat berusaha menyerang Jan Pieterszoon Coen di tahun 1628. Tentara Mataram saat itu membuat kamp di kawasan ini, karena itulah kini disebut sebagai wilayah Matraman. Pada masa kolonial Belanda, jalur yang kini memiliki busway dulunya dilewati jalur trem.

Peserta kemudian mulai berjalan dan berhenti sebentar di depan SMUN 68. Asep menjelaskan bahwa sekolah ini mendapatkan penghargaan sebagai sekolah yang paling sering mengadakan darmawisata ke museum. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan melihat-lihat sekitar kawasan Salemba, mulai dari Universitas Pertahanan Indonesia, RS. St. Carolus, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RSCM, dan Pasar Kenari.

Di FK Universitas Indonesia, peserta sempat berfoto bersama. Asep menjelaskan bahwa tempat ini dulunya adalah pabrik opium. Tempat ini juga merupakan sekolah kedokteran untuk pribumi pertama atau biasa dikenal dengan STOVIA. Sementara sejarah RSCM, dari awal Belanda memang mendirikan rumah sakit ini untuk rakyat.

Perjalanan dilanjutkan menuju MH Thamrin yang letaknya lumayan terpencil dari jalan raya. Di sini peserta juga sempat berdiskusi mengenai sejarah Indonesia dan minimnya ketertarikan orang pada sejarah.

Museum MH Thamrin sendiri dulunya sering dijadikan tempat untuk menggalang pergerakan kemerdekaan RI. MH Thamrin merupakan salah satu pemuda yang ikut mendeklarasikan Sumpah Pemuda dan berjasa dalam memperjuangkan saluran air bagi rakyat yang merupakan cikal bakal PAM.

Peserta kemudian beranjak ke Panti Asuhan Vincentius. Panti Asuhan ini berdiri pada tahun 1910 dan termasuk salah satu bangunan yang dilindungi oleh pemerintah. Bangunan ini masih kental dengan arsitektur khas masa kolonial Belanda yaitu jendela dan pintu yang berdaun dua serta masih menggunakan kayu asli dari masa kolonial. Tempat ini juga sangat luas, pintu depan berada di Jl. Kramat Raya sementara ujung belakang bangunan ini hampir mendekati Taman Ismail Marzuki (TIM).

Setelah selesai melihat-lihat Panti Asuhan Vincentius, rombongan pun menuju Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri, arsitektur bangunan ini masih tampak bergaya kolonial Belanda.

Perhentian selanjutnya dan yang terakhir adalah Museum Sumpah Pemuda. Asep menjelaskan sejarah panjang mengenai Sumpah Pemuda. Bangunan ini sendiri awalnya adalah asrama mahasiswa STOVIA. Di tempat inilah para mahasiswa STOVIA biasa berkumpul dan berdiskusi mengenai negara dan politik.

Acara tur pun diakhiri dengan acara makan rujak bersama. Beberapa peserta yang ikut tur ini antara lain keluarga, orang tua lanjut usia, maupun kelompok remaja. Mereka bersemangat menempuh perjalanan jauh tanpa terlihat lelah. Selain sibuk mendengarkan penjelasan Asep Kambali, peserta juga tampak asyik mengambil foto.

"Enjoy sekali mengikuti acara ini. Karena memang suka sejarah dan menambah pengetahuan," ujar Natalia dan Linda, peserta acara ini. Mereka juga sebelumnya sudah sering ke museum tapi tidak pernah ikut dalam rombongan.

"Kalau jalan sendiri ke museum kadang ilmunya tidak dapat. Kalau di acara ini kan dijelaskan, jadi lebih dapat pengetahuannya," sahut Linda.

Sementara itu Asep Kambali mengakui acara ini hanya dipersiapkan dalam waktu seminggu.

"Mikir rutenya spontan, awalnya memang sudah ada rencana untuk Sumpah Pemuda," kata Asep.

Asep melanjutkan, mengunjungi museum tidak hanya sekadar alternatif wisata tapi juga bisa menjadi pilihan utama. Oleh karena itu, Asep berharap ke depannya museum lebih sering dikunjungi.

" D.I.Y, Aman Bagi Wisatawan"


Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta atau PASTY yang berlokasi di Dongkelan, Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta saat ini menjadi tempat tujuan wisata baru bagi wisatawan mancanegara dan domestik, sebagaimana terlihat pada Kamis (20/5/2010).

YOGYAKARTA, ANDRE: Para pelaku wisata di DIY menyatakan aktivitas Gunung Merapi tidak memengaruhi kegiatan wisata. DIY aman dikunjungi sehingga wisatawan tidak perlu membatalkan rencana kunjungan.

Sampai saat ini tidak ada jadwal kunjungan ke DIY yang dibatalkan oleh wisatawan asing.
-- Edwin Ismaedi Himna

"Sampai saat ini tidak ada jadwal kunjungan ke DIY yang dibatalkan oleh wisatawan asing. Memang mereka sempat menanyakan kondisi DIY, tetapi setelah kami jelaskan, mereka merasa tidak khawatir untuk berkunjung," kata Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) DIY, Edwin Ismaedi Himna, Jumat (29/10/2010).

Ia menegaskan, wilayah obyek wisata yang dinyatakan tertutup ialah lereng Merapi bagian selatan dalam radius 10 kilometer dari puncak Merapi. Dengan begitu, sebagian besar wilayah DIY aman dikunjungi.

Sampai saat ini, Asita menjual paket-paket wisata seperti biasa. Hanya paket wisata khusus yang melibatkan Gunung Merapi, seperti volcano tour maupun lava tour, yang ditiadakan untuk sementara.

Pernyataan Asita DIY ini diiyakan para pelaku wisata yang mewakili Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Keluarga Public Relations (Kapurel), dan pihak PT Angkasa Pura selaku pengelola bandar udara. Pernyataan bersama itu juga disampaikan untuk mengklarifikasi pemberitaan di media, terutama media asing, yang menggambarkan seluruh DIY terkena abu letusan Gunung Merapi.

Ketua Kapurel Yogyakarta Deddy Pranowo mengatakan, sampai saat ini tingkat hunian hotel di wilayah DIY termasuk tinggi. Hotel berbintang, misalnya, tingkat huniannya bisa mencapai 80 persen. Tingkat hunian di hotel nonbintang mencapai 40-80 persen.

Sejumlah pengelola hotel berbintang di DIY pun membenarkan hal itu. General Manager Hotel Santika Premiere Jogja Handono S Putro mengatakan, tingkat hunian hotel memang tinggi. Kegiatan meeting, incentive, conference dan exhibition (MICE) di hotel juga relatif padat. Oleh karena itu, pandangan bahwa aktivitas Gunung Merapi memengaruhi kunjungan wisata ke DIY tidak benar.

Penerbangan

Manager Operasi PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta Halendra menuturkan, pascaletusan Merapi, jumlah penumpang tiba dan berangkat dari bandara lebih dari 10.000 orang per hari. Hari normal, jumlah penumpang 9.000 orang per hari. "Jumlah penumpang pesawat malah lebih banyak dibandingkan dengan hari biasanya," katanya.

Menurut dia, jalur lintasan pesawat menuju DIY berada di utara Gunung Merapi. Oleh karena itu, aktivitas Merapi tidak akan mengganggu penerbangan.

" Kurangnya Menangkap Peluang Pada Sektor Pariwisata Indonesia "

Indonesia Kurang Tangkap Peluang
parairesorts.com
Salah satu resort di Bangka Belitung

ANDRE: DI kalangan para petualang bahari yang gemar berlayar keliling dunia menggunakan perahu layar bertiang tinggi, Indonesia sudah sangat dikenal. Ketenaran itu terkait dengan kekayaan potensi alam dan budaya, serta banyaknya lokasi taman laut disertai gulungan ombak laut nan indah sehingga menarik untuk dikunjungi dan dinikmati.

Kami sangat menikmati perjalanan di wilayah Indonesia. Di sini banyak tempat yang indah dan fantastis.
-- Glen Middletow

Itu sebabnya, ketika mengetahui digelar Sail Indonesia, mereka langsung mendaftarkan diri untuk menjadi peserta. Lihat saja pada Sail Indonesia 2010, sekitar 500 unit perahu layar dari beberapa negara didaftarkan pemiliknya, tetapi oleh Yayasan Cinta Bahari sebagai pengelola ke- giatan terpaksa membatasi hanya 106 unit dengan 200-an peserta.

Mereka memulai pelayaran dari Darwin, Australia, pada 28 Juli 2010. Dari sana, petualangan tersebut menuju Banda (Maluku) dan Kupang (Nusa Tenggara Timur), kemudian dilanjutkan ke beberapa kota hingga akhirnya menyinggahi Belitong pada 10-15 Oktober 2010, sebelum menuju Singapura dan Malaysia.

”Kami sangat menikmati perjalanan di wilayah Indonesia. Di sini banyak tempat yang indah dan fantastis. Sayangnya, kami hanya mendapatkan izin visa selama dua bulan, padahal kami ingin bertahan lebih lama lagi di Indonesia,” kata Glen Middletow (59), peserta Sail Indonesia asal Kanada yang bersama istrinya, Marilyn, dan anak mereka, Jaryd (15), mengikuti Sail Indonesia 2010.

Hambatan regulasi

Mengapa wisatawan asing itu begitu antusias ingin mengikuti Sail Indonesia? Apakah minat tersebut semata-mata karena ingin menikmati keindahan panorama laut, pesisir, serta kebudayaan Indonesia?

Sejumlah peserta Sail Indonesia 2010 yang ditemui Kompas di Belitong mengaku, keindahan panorama bukan satu-satunya faktor yang mendorong mereka untuk mengikuti kegiatan itu. Minat itu juga dipicu adanya kemudahan bagi perahu layar asing memasuki wilayah Indonesia selama Sail Indonesia digelar.

”Perahu layar kami dibebaskan dari berbagai pungutan saat masuk ke wilayah Indonesia jika menjadi peserta Sail Indonesia. Makanya, kami memanfaatkan kesempatan emas ini,” kata Nancy, asal Amerika Serikat, yang bersama suaminya, Chris, mengikuti Sail Indonesia 2010.

Harus diakui ada sejumlah regulasi di Indonesia ternyata menghambat masuknya wisatawan asing, terutama para petualang bahari. Pertama, perahu layar asing diharuskan mengantongi izin masuk ke wilayah Indonesia. Izin tersebut diterbitkan empat pihak, yakni Badan Intelijen Strategis (BAIS), Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Luar Negeri, dan Markas Besar TNI. Proses perizinan itu memakan waktu minimal satu bulan.

Kedua, pemberian visa kunjungan ke Indonesia hanya berlaku selama dua bulan. Padahal, turis asing itu menggunakan perahu layar yang sewaktu-waktu bisa rusak saat berlayar. Kecepatan perahu pun hanya delapan mil per jam, sementara perairan Indonesia sangat luas. ”Malaysia dan Turki, misalnya, memberi izin visa kunjungan untuk turis pengguna perahu layar selama satu tahun,” ujar Direktur Eksekutif Yayasan Cinta Bahari Raymon Lesmana.

Ketiga, sejak tahun 2006, ada ketentuan Menteri Keuangan yang mengategorikan semua sarana atau barang yang dibawa wisatawan asing ke Indonesia sebagai barang impor sementara. Hal itu berlaku juga terhadap perahu layar bertiang tinggi yang digunakan wisatawan asing mengelilingi dunia.

Sebagai barang impor, otomatis perahu-perahu layar itu juga dikenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dan Pajak Penghasilan (PPh). Total ketiga jenis pajak itu sekitar 52 persen dari nilai barang. Harga perahu itu rata-rata Rp 15 miliar per unit. Ini berarti, turis asing harus menyetor Rp 7,8 miliar sebelum masuk ke Indonesia.

Uang jaminan itu dibayar ke kas negara melalui bank, dan nantinya diambil kembali saat hendak keluar dari Indonesia. Masalahnya, proses pengambilan kembali uang itu selalu memakan waktu lama, dengan birokrasi yang berbelit.

Keempat, Pemerintah Indonesia juga mensyaratkan adanya bank garansi di negara asal turis asing untuk tinggal selama beberapa bulan di Indonesia. Persoalannya adalah tak ada bank di dunia yang bersedia menjamin warga suatu negara untuk tinggal di negara lain.

Kelima, jika para petualang bahari itu ingin bebas dari berbagai ketentuan tersebut, maka harus mengantongi surat jaminan dari pejabat eselon satu di Indonesia. Masalahnya, mungkinkah para turis tersebut bisa bertemu dengan pejabat eselon satu guna mengurus serta mendapatkan surat jaminan masuk ke Indonesia dalam waktu singkat?

Pola Turki

Ketentuan tersebut yang menghambat para wisatawan petualangan bahari tidak bisa masuk setiap saat ke wilayah Indonesia. ”Padahal, kalau Pemerintah Indonesia lebih luwes dalam membuat kebijakan, kami yakin ribuan wisatawan pengguna perahu layar bertiang tinggi masuk ke Indonesia, dan bisa tinggal berbulan-bulan. Devisa yang masuk pun pasti cukup banyak,” kata Raymond yang sudah delapan kali menggelar Sail Indonesia.

Turki, misalnya, yang sekitar 10 tahun lalu hanya disinggahi 10 unit perahu layar bertiang tinggi per tahun. Akan tetapi, setelah pemerintah negara itu memberikan berbagai kemudahan, termasuk izin visa kunjungan selama setahun, kini sekitar 10.000 unit perahu layar yang masuk setiap tahun.

Pola yang sama ditiru Singapura dan Malaysia. Bahkan, di kedua negara ini dibangun pula lokasi perparkiran perahu layar bertiang tinggi yang luas dan dilengkapi berbagai fasilitas, seperti bengkel, peralatan, dan tenaga ahli.

Perjalanan keliling dunia biasanya dimulai pada Maret dan berakhir November. Memasuki Desember, mereka kembali ke rumah masing-masing guna merayakan akhir tahun bersama keluarga. Selama masa jeda itu, perahu layar diparkirkan di Marina (Singapura), Turki, Malaysia, atau negara lain yang memiliki fasilitas yang lengkap. Ongkos sewa parkir rata-rata 30 dollar AS per hari.

”Kalau regulasi Indonesia lebih longgar dan ditunjang berbagai kemudahan, saya yakin Indonesia menjadi tujuan utama ribuan wisatawan asing berperahu layar sepanjang tahun. Karena obyek wisata di Indonesia sangat lengkap,” ujar Dewi Lesmana, Humas Yayasan Cinta Bahari. Kini, saatnya Pemerintah Indonesia perlu lebih jeli lagi melihat peluang ini, sebab devisa sesungguhnya telah ada di depan mata.

.

.

KARYA ANAK BANGSA RW.07

" Karya Anak Bangsa: POHON CEMARA "



" Pohon Cemara "
Puisi Karya: Fadhila K.A, RT.38 // RW.07




ENGKAU BERJAJAR RAPI ...
ANGIN ... SESEKALI ... MELIUKKAN TUBUH-MU ...
BILA NATAL TIBA ... ENGKAU DIHIASI ...
DENGAN ... LAMPU-LAMPU KECIL YANG LUCU ...

BILA KAU ... DILIHAT DENGAN MATA ...
KAU INDAH SEKALI ...
DAN KAU DIHIAS DENGAN ...
BONEKA YANG LUCU DAN CANTIK ...

NATAL TELAH TIBA ...
BAGI SELURUH UMAT NASRANI ...
MENIKMATI NATAL YANG INDAH ...
SAMBIL MEMANDANG POHON CEMARA YANG INDAH ...

... soon ...

... soon ...

" DOA SYAFAAT: "

--- eror ---

Lagu Rohani Kristen Pilihan 2010