" T E R L A L U S I B U K "
Kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Palembang, dan sebagainya mengalami perubahan yang drastis dibandingkan sepuluh tahun yang lalu. Sekarang, kota-kota tersebut bertambah macet. Kendaraan bermotor makin banyak. Orang bertambah sibuk. Tak tampak lagi kota yang lengang dan santai. Perubahan ini juga sangat berdampak kepada cara orang berlalu lintas. Orang semakin egois dalam berkendaraan, tidak peduli lagi dengan pengendara yang lain; serobot sana serobot sini; yang penting saya sampai duluan. Ternyata bertambah sibuknya manusia, berdampak pada semakin berkurangnya kepedulian manusia terhadap hal yang lain.
Hal serupa terjadi juga dengan bangsa Israel pada zaman Hagai. Mereka sangat sibuk mengurus urusannya masing-masing (ayat 9), sehingga mereka tidak peduli dengan urusan rumah Tuhan. Mereka berlomba-lomba mempercantik rumah sendiri (ayat 4), sehingga rumah Tuhan yang sudah menjadi reruntuhan pun tidak lagi diperhatikan.
Allah menegur mereka melalui Hagai agar mereka tidak hidup untuk diri sendiri saja. Allah mau agar mereka memperhatikan rumah Tuhan juga. Bukannya Tuhan merasa kurang diperhatikan, melainkan agar mereka menyadari kehadiran Tuhan serta berkat-berkat-Nya di tengah mereka.
Ketika kita semakin sibuk, berhati-hatilah karena kesibukan akan menggerus hal-hal penting lain di hidup kita; seperti bersosialisasi, kepedulian terhadap keluarga, kesehatan pribadi, bahkan kedekatan kita kepada Tuhan. Perlambat kecepatan; lihatlah kembali ke kiri, ke kanan, banyak hal perlu mendapat perhatian kita.
JANGAN BIARKAN KESIBUKAN MENGENDALIKAN KITA
KITALAH YANG HARUS MENGENDALIKAN KESIBUKAN
(from: renunganharian.net ) = ichankmeisya@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar