
ANDRE: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lebih senang kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dilakukan pada bulan Juni mendatang. Presiden berpandangan, pada bulan itu dinamika politik dalam negeri Amerika sudah lebih tenang sehingga Obama benar-benar dapat menikmati kunjungan nostalgianya ke Indonesia.
Jangan Presiden Obama ke Jakarta tapi pikirannya masih di Washington DC di mana masih ada pertarungan politik yang belum diselesaikan.
"Sebelum penundaan dari tanggal 20 Maret ke 23 Maret, Presiden Yudhoyono telah berkirim pesan kepada Presiden Obama yaitu agar kunjungan ini sebaiknya dilakukan saat masalah politik dalam negeri sudah stabil. Presiden menekankan, jangan Presiden Obama ke Jakarta tapi pikirannya masih di Washington DC di mana masih ada pertarungan politik yang belum diselesaikan," ujar Juru Bicara Kepresidenan bidang Luar Negeri Dino Patti Djalal di Jakarta, Jumat (19/3/2010).
Presiden Yudhoyono, lanjut Dino, sejak awal sudah mengusulkan agar kunjungan dilakukan pada bulan Juni. Selain berharap bahwa dinamika politik Amerika sudah lebih tenang pada bulan itu, Presiden Obama juga bisa membawa isterinya Michele dan kedua putri mereka, Malia dan Natasha. "Tapi waktu itu Gedung Putih menyatakan siap tanggal 23 (Maret)," ucap Dino.
Seperti diberitakan, Presiden Obama menunda lawatannya ke Asia dan Australia. Kabar penundaan ini disampaikan Gedung Putih Kamis (18/3/2010) malam kepada Dino. Alasannya, Obama tidak bisa meninggalkan situasi politik di Amerika Serikat terkait RUU Kesehatan yang belum diloloskan Parlemen. RUU Kesehatan adalah salah satu janji kampanye Obama. RUU ini memberi jaminan layanan kesehatan kepada warga miskin Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar