.
.
.
..
Rabu, 17 Maret 2010
NAIK CITILINK KE POLONIA, MEDAN
FOTO: 1: Karena menggunakan pesawat standar induknya, Garuda Indonesia, kabin Citilink memiliki ruang penyimpanan bagasi dalam kabin yang cukup lega. Pesawat yang digunakan adalah Boeing 737-300.
FOTO: 2: Penerbangan perdana Garuda Citilink Jakarta-Medan dengan pesawat Boeing 737-300 PK-GGQ livery baru khas Citilink tapi tetap dengan brand Garuda Indonesia di lambung depan. Penerbangan perdana pada hari Senin (15/3) ini disambut meriah masyarakat Medan ketika pesawat tiba di Bandara Internasional Polonia.
FOTO: 3: Kru penerbangan perdana Garuda Citilink rute Jakarta-Medan dipimpin Capt Joko Pitono dengan first officer Capt Eddy (paling kiri). Terlihat seragam kru kabin Citilink dengan setelan sportif atasan kemeja polo warna merah hati dan celana pendek selutut warna khaki serta sepatu kets putih.
FOTO: 4: Meja check-in Citilink di Bandara Polonia Medan berada persis di sebelah Garuda. Standar pelayanan sama, tapi dengan harga dan fasilitas yang berbeda. GA 043 adalah penerbangan Garuda Citilink dari Medan ke Jakarta. Maskapai low cost carrier (LCC) milik Garuda ini melayani rute Jakarta-Medan dengan 2 penerbangan setiap hari.
ANDRE-JAKARTA: Terbang ke Medan tak lagi mahal. Murah dan mahal memang relatif. Tapi, sudah beberapa tahun belakangan ini rute Jakarta-Medan tak diterbangi maskapai low-cost carrier (LCC).
Terhitung 15 Maret 2010, Garuda melayani rute Jakarta-Medan dengan armada Citilink, maskapai LCC anak perusahaannya. Menyusul sukses rute-rute ke Surabaya dan Batam, Citilink cukup optimis terbang ke Medan 2 kali setiap hari dari Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta. Tak perlu repot mengingat-ingatnya, lantaran Terminal 1C bisa dianggap kependekan dari Terminal 1 Citilink.
Meski beda terminal dengan induknya yang berbasis di Terminal 2, Citilink sebenarnya masih bernuansa Garuda. Standar keamanan dan keselamatan pakai standar Garuda. Saat ini, pilot-pilotnya pun masih pilot Garuda.
Armadanya pun merupakan warisan Garuda. Pada penerbangan perdana dari Jakarta ke Medan, Senin (15/3), Citilink menggunakan Boeing 737-300 PK-GGQ bekas Garuda. Eksterior pesawat berbeda kelir dengan sang induk. Interior pun hanya menganut sistem 1 kelas, yakni kelas ekonomi saja. Jadi Boeing 737-300 bisa penuh diisi kursi untuk 142 penumpang.
Kursi di Citilink sama persis dengan kursi kelas ekonomi Garuda, meski seat-pitch sedikit lebih rapat. Bahkan interior PK-GGQ dilengkapi layar monitor untuk memutar video, yang sayangnya tak dioperasikan lantaran Citilink adalah LCC. Ruang penyimpanan bagasi di dalam kabin tak berubah, masih sama lapang dengan Garuda.
Sebagai anggota Gold GFF (Garuda Frequent Flyer) saya merasa tak asing terbang dengan Citilink. Kabin pesawat bersih dan wangi. Pendingin udara pun sejuk. Hanya kru kabin saja yang berbeda seragam. Citilink menyeragami kru kabin dengan setelan sportif, kaos polo warna merah hati dan celana selutut warna khaki plus sepatu kets putih.
Elisa Lumbantoruan, Direktur Layanan Strategi dan TI Garuda Indonesia, menyebutkan bahwa pembelian tiket Citilink dibuat mudah agar bisa online melalui internet. Mantan eksekutif sebuah perusahaan TI terkemuka ini paham benar dengan kekuatan internet. Agar aman, pembayaran online di web Citilink diverifikasi oleh Verisign, sebuah nama yang terkemuka di dunia keamanan pembayaran online.
Di dunia penerbangan LCC, pembayaran online yang aman memang sudah tak asing lagi. Tapi Indonesia mengalami kendala penetrasi internet, terutama di Indonesia Timur, ungkap Elisa Lumbantoruan pada pidato inagurasi rute Jakarta-Medan. Padahal peluang amat luas, dan pangsa pasar masih potensial.
Eddy Sofyan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Sumatra Utara menyebutkan, Bandara Internasional Polonia Medan melayani 9.000 penumpang rata-rata per hari. Wajar saja, Medan adalah kota ketiga terbesar di Indonesia, setelah Jakarta dan Surabaya. Bandara Kuala Namu, yang akan menggantikan Polonia, direncanakan akan dipadu dengan moda tranportasi kereta api.
Para business traveler banyak terbang ke Medan untuk mengurusi bisnis komoditas perkebunan teh, kelapa sawit, kopi dan karet. Para turis lokal dan mancanegara pasti tak melewatan Danau Toba dan Pulau Samosir dalam daftar kunjung wajib mereka. Belum lagi orang-orang yang bepergian untuk urusan keluarga mengingat orang-orang Sumatra Utara terkenal sebagai perantau ulung.
Kehadiran Citilink memberikan alternatif bepergian melalui udara di rute Jakarta-Medan. Terbang semakin mudah dan murah. Maskapai-maskapai penerbangan akan semakin kompetitif dan berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik. Ujung-ujungnya, konsumen juga yang diuntungkan.
Tentu, tak lupa pula mengingatkan, kiranya Citilink tak mengikuti jejak LCC lain yang punya rapor buruk dalam hal ketepatan waktu. Tentu tak lucu jika pembayaran online nan canggih via web www.citilink.co.id itu kehilangan citra baiknya hanya gara-gara keterlambatan karena alasan operasional.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
KARYA ANAK BANGSA RW.07
" Karya Anak Bangsa: POHON CEMARA "
" Pohon Cemara "
Puisi Karya: Fadhila K.A, RT.38 // RW.07
ENGKAU BERJAJAR RAPI ...
ANGIN ... SESEKALI ... MELIUKKAN TUBUH-MU ...
BILA NATAL TIBA ... ENGKAU DIHIASI ...
DENGAN ... LAMPU-LAMPU KECIL YANG LUCU ...
BILA KAU ... DILIHAT DENGAN MATA ...
KAU INDAH SEKALI ...
DAN KAU DIHIAS DENGAN ...
BONEKA YANG LUCU DAN CANTIK ...
NATAL TELAH TIBA ...
BAGI SELURUH UMAT NASRANI ...
MENIKMATI NATAL YANG INDAH ...
SAMBIL MEMANDANG POHON CEMARA YANG INDAH ...
... soon ...
" DOA SYAFAAT: "
--- eror ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar