.

Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dgn bekerja demikian kita hrs membantu orang-orang yg lemah & harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.

.

.

.

.

..

..

Kamis, 27 Mei 2010

" Mulai 01 Juni 2010, Garuda Buka Rute JAKARTA - AMSTERDAM "











Considering the much improved business and economic relations between Indonesia and the Netherlands which brings about a rise in tourist flow into Indonesia from Europe, effective from 1 June 2010, Garuda Indonesia will re-open its Jakarta-Amsterdam service.

Garuda Indonesia will fly from Jakarta (CGK) at 21.00 WIB (GA88) and arrive in Dubai (DXB) at 02.09 LT, departing again at 03.15 LT and arriving in Amsterdam (SPL) at 08.00 LT.

From Amsterdam (SPL), GA 89 departs at 10.00 LT, arriving in Dubai (DXB) at 18.30 LT, and departing again at 19.45 LT and arriving in Jakarta (CGK) at 07.10 WIB.

The route will be served by A330-200 and transiting once in Dubai, United Arab Emirates. The aircraft has a seat capacity of 222 seats, seating 36 passengers in Business Class and 186 passengers in Economy Class. The A330-200 is capable of flying a distance of 12.500 km, as well as being
fitted with 180° reclining seats for the passengers' total enjoyment and comfort.

Selasa, 25 Mei 2010

" GARUDA TO FLY TOWARDS TERNATE "



ANDRE: JAKARTA
- Sejak Selasa (25/5/2010), Garuda membuka rute penerbangan baru Jakarta-Ternate (Maluku Utara) pulang pergi (PP) dan transit di Manado. Pembukaan rute baru ini rangka meningkatan pelayanan kepada para pengguna jasa melalui pengembangan rute penerbangan, khususnya untuk pengembangan di wilayah Timur Indonesia.

Acara pelepasan penerbangan perdana Garuda rute Jakarta-Ternate tersebut dilaksanakan di Gate F6, terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Selasa siang. Pengguntingan pita tanda peresmian dilaksanakan secara bersama-sama oleh Gubernur Maluku Utara, Thaib Armayn dan Direktur Niaga Garuda Agus Priyanto.

Dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, di Jakarta, menyebutkan, penerbangan GA-600 berangkat dari Jakarta pukul 06.10 WIB, tiba di Menado pukul 10.30 WITA. Dan, berangkat kembali dari Menado pukul 11.10 WITA, tiba di Ternate pukul 13.00 WIT.

Sedangkan GA-601, berangkat dari Ternate pukul 13.40 WIT, tiba di Manado pukul 13.30 WITA, berangkat kembali dari Manado pukul 14.10 WITA, tiba di Jakarta pukul 16.20 WIB.

Penerbangan Jakarta-Ternate dilayani satu kali setiap hari dengan menggunakan pesawat Boeing 737-300 dengan kapasitas tempat duduk 16 di kelas bisnis dan 94 tempat duduk di kelas ekonomi.

Wilayah Indonesia timur telah mulai berkembang ekonominya. Agar percepatan pertumbuhannya makin tinggi maka harus ditopang dengan transportasi. Karenanya, Garuda akan ikut ambil bagian.

Setelah rute ini, Garuda akan menggarap rute lain seperti Jakarta-Ambon dan Jakarta-Palu. Diharapkan, langkah tersebut akan memberikan manfaat yang lebih luas bagi peningkatan iklim bisnis dan wisata di Ternate sehingga akan meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Selain itu, dengan jaringan dan rute penerbangan Garuda yang lebih luas di domestik dan internasional, maka akan memudahkan para penumpang dalam kebutuhan transportasinya," ujar Agus.

Senin, 24 Mei 2010

BALI DEMA TOUR 2010








BALI OVERLAND EASY TOUR
5 HARI 2 MALAM
( START: SURABAYA // MALANG )


HARI 1: SURABAYA // MALANG - DENPASAR, BALI ( D )
Setelah Sore hari kita berkumpul di tempat yang telah disepakati, Kemudian kita langsung berangkat menuju Pulau Dewata, BALI. Makan malam di Lokal Restaurant.

HARI 2: DENPASAR, BALI - CELUK - KINTAMANI - SUKAWATI MARKET - KUTA BEACH ( B ; L ; D )
Pagi hari anda telah tiba di Pulau Dewata, BALI. Makan Pagi di Lokal Restoran. Usai makan pagi, acara tour hari pertama di Pulau Bali akan mengunjungi: Barong ; Danau Batur ; Pasar Seni Sukawati 1/2 ; Pantai Kuta,Sunset. Usai tour, kemudian peserta akan kami antar menuju Hotel dan Mem-proses Check-In, dan Istirahat Malam. Acara Tour dilanjutkan keesokan Harinya.

HARI 3: KUTA - TAMAN AYUN - BEDUGUL - ALAS KEDATON - AIRLANGGA MARKET ( B ; L ; D )
Usai Makan Pagi di Hotel, kemudian acara tour hari kedua di Pulau Bali akan mengunjungi: Pura Taman Ayun ; Bedugul = Danau Bratan ; Taman Satwa Alas Kedaton ; Pasar Seni Airlangga 1/2. Usai tour kembali menuju Hotel dan Acara Bebas.

HARI 4: KUTA - TG.BENOA - NUSA DUA - DREAMLAND - G.W.K - TANAH LOT - SURABAYA ( B ; L ; D )
Usai Makan Pagi di Hotel, peserta persiapan untuk Mem-proses Check-Out Hotel, kemudian acara tour di Hari ke Tiga/ Terakhir di Pulau Bali akan mengunjungi: Kawasan Tanjung Benoa ; Pantai Nusa Dua ; Pantai Dreamland ; Monumen Garuda Wisnu Kencana ( G.W.K ) ; Pantai Tanah Lot,Sunset. Usai tour peserta akan melanjutkan perjalanan kembali menuju Kota Surabaya / Malang, di Pulau Jawa, serta meninggalkan Pulau Dewata, Bali.

HARI 5: SURABAYA // MALANG
Pagi hari peserta telah tiba di Kota Surabaya / Malang, Di Tempat pemberangkatan Awal, Dan dengan demikian Usailah Tour Anda bersama kami. Sampai Jumpa dalam Tour-Tour Kami Selanjutnya.

BIAYA-minimum-02Pax:
02 Pax : IDR 2.500.000,-
********************

    HARGA TERMASUK:

    Bus Pariwisata / Mini Bus AC, Surabaya – Denpasar,PP ; Tour sesuai program ; Akomodasi 02 malam di hotel Karthi-Inn ; 03x makan pagi ; 03x makan siang ; 04x makan malam ; Tiket termasuk obyek wisata – parkir – donasi ; Guide ( Berbahasa: Indonesia ; Inggris ; Perancis )

    HARGA BELUM TERMASUK:

    Optional Tour ; Travel Insurance ; Tiket Pesawat ; Airport Tax ; Pengeluaran Pribadi ( Telepon, Laundry, Porter, Tips, Minibar, dll )

Jumat, 14 Mei 2010

" Bali Sumbang 45 Persen Devisa Pariwisata "



ANDRE: DENPASAR,BALI
- Pemerintah Provinsi Bali menyumbang devisa sebesar 45 persen dari Rp 34 triliun yang diperoleh dari kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Bali milik kita semua dan merupakan magnet bagi daerah lain untuk memperkenalkan daerahnya.
-- Ida Bagus Kadek Subhiku


Kepala Dinas Pariwisata Bali, Ida Bagus Kadek Subhiku di Denpasar, Jumat (14/5/2010), menyebutkan daerah barometer pariwisata nasional ini memberi kontibusi bagi sektor pariwisata nasional sebesar 35 persen atau sekitar dua juta dari 6,4 juta wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia.

"Bali milik kita semua, dan merupakan magnet bagi daerah lain untuk memperkenalkan daerahnya. Selain Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat telah menjalin kerja sama promosi pariwisata dengan Bali," katanya.

Menurut dia, jumlah pendapatan hotel restoran (PHR) yang diraih provinsi ini langsung diserap masyarakat. "Yang tertinggi adalah Kabupaten Badung senilai Rp 850 miliar, kemudian Denpasar, dan Gianyar," katanya.

Ia mengatakan mendapatkan laporan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah setelah melakukan kerja sama promosi pariwisata dengan Bali. "Provinsi Jawa Tengah, dan Jawa Timur juga setiap melakukan misi penjualan, dimana pemerintahnya melakukan promosi tujuan wisata, industrinya menjual produk yang dimilikinya," katanya.

Provinsi Bali terdiri dari delapan kabupaten dan satu kota dengan jumlah penduduk 3,5 juta jiwa ini, masih memiliki kendala infrastruktur, fasilitas, dan keamanan dalam pengembangan pariwisata.

Subhiku menyebutkan provinsi seluas 5.636 kilometer persegi ini memiliki 270 daerah tujuan wisata, 180 di antaranya wisata air, sebagian besar berada di bagian Selatan seperti Garuda Wisnu Kencana, Uluwatu, Tanah Lot, Pantai Sanur, dan Pantai Kuta.

Fasilitas pendukung yang dimiliki adalah 155 hotel berbintang dengan 46 ribu kamar, termasuk pondok wisata dengan 2.175 akomodasi, serta 1.693 restoran. Selain itu, didukung 635 agen perjalanan dengan 5.127 pemandu wisata aktif dari total 8.000 pemandu yang memiliki izin.

Kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah ini terus mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir, kecuali pada 2006 sempat mengalami penurunan karena peristiwa bom. Pada 2009 kunjungan wisatawan mancanegara mencapai lebih dari dua juta, dan pada triwulan pertama 2010 telah mencapai 550.000 atau meningkat 18,40 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu. (KOMPAS.COM)

" Otentisitas Rasa dari Negeri Sombrero "



ANDRE: JAKARTA
- Banyak warna, kaya akan rasa, dan melibatkan perasaan dalam proses pembuatan. Itulah cara Marcos Navarro menggambarkan kulinari Meksiko. "Mirip dengan masakan Indonesia," tambahnya.

Chef Marcos Navarro yang diboyong Iangsung dari Four Seasons Hotel Mexico itu mengupas menu khas Meksiko dengan menyajikan resep tradisional untuk menampilkan otentisitas rasa, selama tanggal 3-22 Mei 2010 di Seasons Cafe, Hotel Four Seasons Jakarta.

Perjalanan bisa diawali dari cactus salad yang terasa segar dan menjadi pembuka yang tepat. Menyantap kaktus—yang tumbuh subur di Meksiko—memang hal biasa bagi warga Meksiko.

"Kaktus bisa diolah dengan beragam cara. Tinggal potong durinya, dibelah, tambahkan garam dan lada, lalu untuk barbeque. Atau dibuat jus, karena dipercaya bagus untuk penderita diabetes," tutur Marco.

Selanjutnya, ada Duck Enchiladas. Resep yang digunakan, tak lain resep sang nenek Navarro. Keunikannya terletak pada salsa yang melumuri enchiladas. Jika biasanya dengan banyak cabal, kali ini hanya pakai jenis guajillo dan pasilla, serta memakai kacang. Penggunaan kacang untuk saus enchiladas yang terbilang jarang itu ternyata selaras dengan lingkungan tempat tinggal sang nenek. Yaitu di kota Silao, Guanajuato, yang subur akan kacang.

Ada pula Tortilla Soup yang membuat banyak tamu menagih. "Rasanya sangat khas tradisional Meksiko," aku Rocio Alva, seorang warga Meksiko yang hadir.

Menyantap Tortilla Soup pun ada seninya. Ketujuh racikan berisi cabai, krim, alpukat, fried tortilla, parsley, bawang Bombay, dan keju, yang tersedia harus dimasukkan dalam sup. Kurang satu racikan saja, tambah Rocio, akan terasa kurang.

Masih banyak menu yang bisa ditemui, dengan total ada sekitar 30 jenis menu yang disajikan bervariasi setiap harinya.

Penasaran untuk mencicipi atau mengaku penggemar berat kuliner Meksiko? Selamat tenggelam dalam dunia Meksikana.(KOMPAS.COM)

Selasa, 11 Mei 2010

" PERESMIAN KERETA API MALABAR: JALUR = MALANG - BANDUNG RAYA/PP "

Jumat (30 April 2010) pk.15.30 meluncur perjalanan perdana KA MALABAR (Malang – Bandung Raya) secara bersamaan baik dari stasiun Bandung maupun dari stasiun Malang. Peresmian dari stasiun Bandung akan dilakukan oleh Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan dan Gubernur Jawa Barat Achmad Heryawan didampingi pejabat terkait lainnya.

Sesuai jadual perjalanannya, KA Malabar yang menempuh jarak sejauh 779 km ini dijadualkan tiba di Stasiun Malang pk.08.11 wib dengan melewati beberapa stasiun pemberhentian, yaitu Kiaracondong, Cipendeuey, Tasikmalaya, Banjar, Gombong, Kebumen, Kutowinangun, Kutoarjo, Wates, Yogyakarta, Klaten, Solobalapan, Paron, Madiun, Nganjuk, Kertosono, Kediri, Tulungagung, Blitar dan Kepanjen. Adapun perjalanan KA Malabar dari Malang dijadualkan tiba di stasiun Bandung pk.08.37.

Direktur Utama PT. Kereta Api (Persero), Ignasius Jonan mengatakan bahwa KA Malabar tujuan Bandung-Malang pp ini sebagai perwujudan dari aspirasi masyarakat yang menginginkan adanya kereta api dari Bandung langsung menuju Malang Jawa Timur. Masyarakat tinggal memilih kelas KA yang diinginkan sesuai kemampuannya, karena disediakan 3 macam kelas sekaligus yaitu eksekutif, bisnis dan ekonomi plus.


Kiri: Acara launching KA Malabar yang dimeriahkan oleh Cak Lontong (dua dari kiri), Mamiek Prakoso (dua dari kanan), dan pembawa acara Roni Waluya (paling kanan)
Kanan: Suasana pemberangkatan KA Malabar dari Stasiun Bandung-Malang oleh Gubernur Jawa Barat Achmad Heryawan (mengangkat semboyan pemberangkatan KA), didampingi Menteri BUMN Mustafa Abubakar (kiri) dan Dirut PT. KA Ignasius Jonan (memakai seragam PT.KA).

Adapun Direktur Komersial PT Kereta Api (Persero), Sulistyo Wimbo Hardjito menambahkan dengan waktu tempuh sekitar 16 jam KA ini melalui jalur selatan dengan jadual perjalanan malam hari. Target penumpang selain dari stasiun pemberangkatannya sendiri (Bandung dan Malang) juga dari stasiun-stasiun pemberhentian yang dilewatinya. “Kami mengupayakan kenyamanan yang lebih, seperti tingkat kebersihan kereta, tidak adanya pedagang asongan yang naik diatas KA Malabar ini meskipun ada kelas ekonominya dan tenaga keamanan yang cukup”, demikian Wimbo pada saat acara peresmian di Bandung.

Perlu diketahui bahwa rangkaian KA Malabar terdiri dari 2 kereta kelas Eksekutif, 3 kereta kelas Bisnis dan 2 kereta kelas Ekonomi Plus serta dirangkaikan pula 1 kereta makan dan 1 kereta begasi. Selama masa promosi (30 April sd 15 Juni 2010) diberikan diskon tarif sehingga tarifnya menjadi eksekutif Rp.200.000,- , bisnis Rp.130.000,- dan Ekonomi plus Rp.80.000,- . Adapun tarif minimum kelas Eksekutif sebesar Rp.160.000,-, kelas Bisnis Rp.110.000,- dan kelas Ekonomi Plus Rp.60.000,-.

Semoga dengan perjalanan baru ini dapat memenuhi harapan masyarakat akan kebutuhan transportasi, khususnya kereta api yang semakin meningkat. “Kami informasikan bahwa pelayanan tiket KA Malabar ini dapat dilayani secara online untuk semua kelas, termasuk kelas ekonomi plus. Pemesanan tiket dapat dilakukan 30 hari sebelum tanggal pemberangkatan, melalui stasiun, agen tiket KA, kantor pos maupun Contact Center 121, termasuk cara pembayarannya bisa melalui ATM Mandiri, BRI dan BII ”, tandas Vice President Public Relations, Adi Suryatmini di sela-sela acara peresmian di Bandung. Diharapkan peran serta masyarakat dan dukungan semua pihak bagi kelancaran perjalanan KA Malabar ini.

Pada perjalanan perdana KA Malabar relasi Bandung-Malang hari itu terangkut sebanyak 355 penumpang, sedangkan dari Malang-Bandung sebanyak 415 penumpang.(humaska)


Kiri: Dua masinis pembawa KA Malabar, Hadiat dan Edi Juhadi siap bertugas membawa penumpang dari Bandung ke Malang.
Kanan: Dari kiri: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Dirjenka Tunjung Inderawan, Komisaris Utama PT. KA Budhi M Suyitno, Dirut PT. KA Ignasius Jonan, dan Menteri BUMN Mustafa Abubakar saat meninjau KA Malabar sesaat sebelum diberangkatkan.

Minggu, 09 Mei 2010

" warga belanda senang menuju Propinsi Sumatera Utara "



ANDRE: MEDAN - Kerajaan Belanda dipandang sebagai salah satu pasar paling potensial bagi pengembangan bisnis pariwisata Sumatera Utara, mengingat sebagian orang Belanda memiliki ikatan yang kuat terhadap Indonesia secara umum dan khususnya Sumut.

Masih ada pabrik tembakau Deli yang merupakan peninggalan era penjajahan Belanda dan itu menjadi daya tarik.

Hal itu dikatakan Wakil Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, Umar Hadi usai bertemu Gubernur Syamsul Arifin di Medan, Jumat (7/5/2010).

Menurut dia, potensi pasar pariwisata itu tidak muncul begitu saja, karena telah diuji melalui kegiatan Pasar Malam Indonesia yang digelar KBRI Den Haag di Amsterdam Belanda, baru-baru ini.

"Selama lima hari kegiatan pada 1-5 April 2010, ada sekitar 30.000 warga Belanda yang mengunjungi pasar malam itu. Mereka menikmati semua jajanan dan sajian budaya yang disuguhkan berbagai daerah di Indonesia termasuk dari Sumut," katanya.

Ia menyakini warga negara Belanda sangat senang datang ke Sumut, apalagi masih banyak gedung perkantoran dan rumah yang merupakan peninggalan kolonial di daerah itu. "Juga masih ada pabrik tembakau Deli yang merupakan peninggalan era penjajahan Belanda dan itu menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka," ujarnya.

Umar Hadi juga mengaku telah melakukan perjalanan ke Kabupaten Tanah Karo, dimana banyak terdapat perkebunan sayur dan buah-buahan yang dipastikan juga akan sangat diminati turis asal Belanda. "Saya pernah membawa 25 orang Belanda langsung dari Amsterdam ke Medan menggunakan salah satu maskapai asing tanpa harus singgah atau transit di Singapura," katanya.

Disinggung masa lalu Indonesia-Belanda yang berpotensi menjadi beban psikologis bagi kedua belah pihak, Umar Hadi menyatakan kedua negara telah sepakat untuk lebih melihat ke depan ketimbang terjebak dalam kenangan masa lalu.

Sabtu, 01 Mei 2010

" Setelah Bunaken, Tomohon ... ... ... "

Bukit Kasih adalah salah satu obyek wisata di Minahasa, Sulawesi Utara, yang terdiri atas beberapa puncak dengan ribuan anak tangga. Di salah satu puncak terdapat patung Toar dan Lumimuut yang dipercaya sebagai nenek moyang masyarakat Minahasa. Ada juga rumah ibadah untuk lima agama berbeda yang mencerminkan persaudaraan dan kasih sayang di antara umat beragama.

Rakyat Sulawesi Utara benar-benar beruntung, banyak tempat (wisata) yang indah.
-- Cameron Hume

ANDRE: Sulawesi Utara - ”Rakyat Sulawesi Utara benar-benar beruntung, banyak tempat (wisata) yang indah. Kalau sedang di Manado, rasanya saya tak ingin pulang,” kata Duta Besar Amerika Serikat Cameron Hume di Gardenia Country, Tomohon, Mei tahun lalu.

Dalam lanskap pariwisata nasional, Sulawesi Utara (Sulut) merupakan salah satu daerah tujuan wisata unggulan di Indonesia. Sebanyak 503 obyek wisata alam, budaya, dan kuliner tersebar di 15 kabupaten/kota.

Banyak orang mengagumi keunggulan alam di provinsi paling utara Indonesia itu, termasuk Cameron Hume. Bahkan, ia merasa kurang puas dengan dua kali kunjungan dan menjelajahi titik penyelaman baru di kawasan Siladen, Mantehage, dan Naen yang berada di gugusan Pulau Manado Tua dan Bunaken. Tiga titik penyelaman itu tak kalah indah dengan Taman Laut Bunaken yang telah lebih dulu tersohor.

Setelah menyelam, Hume menikmati lokasi pendakian Gunung Api Mahawu berketinggian 1.311 meter di Kota Tomohon yang memiliki danau kawah amat indah, seperti Gunung Bromo, Jawa Timur. Tomohon masih memiliki danau kawah Gunung Api Lokon (1.580 meter) yang konon lebih eksotik.

Dari pusat kota, pengunjung bisa menyaksikan keindahan Gunung Lokon dan Mahawu yang mengapit Kota Tomohon. Tentu pemandangan akan lebih indah jika naik ke Bukit Inspirasi. Saat berdiri di sana, pemandangan lepas dari bukit itu memungkinkan Anda menyaksikan keindahan Gunung Lokon. Gunung itu memanjang dengan puncak ada di bagian selatan. Di sebelah utara menjulang pasangannya, Gunung Mahawu.

Di antara keduanya terbentang pematang yang berbentuk pelana sepanjang lebih kurang 2 kilometer. Di atas pelana itulah sekarang sedang terjadi letusan-letusan. Kawah di sana menyemburkan abu dan batu-batuan yang berlangsung hampir tanpa henti.

Lokasi puncak gunung

Kawasan Gunung Api Mahawu bahkan kini dapat ditempuh dengan mobil. Wali Kota Tomohon Jefferson Rumajar membangun infrastruktur jalan ke sana. Di samping itu, juga dibangun jalan setapak melewati perkebunan sayuran rakyat.

Masih di Tomohon, pengunjung atau wisatawan dapat pergi ke Desa Langsot yang berjarak sekitar 3 kilometer dari pusat kota. Di tempat itu, dapat dilihat peninggalan orang Minahasa berupa kuburan batu waruga. Kuburan batu peninggalan abad ke-14 dan ke-15 itu posisinya berdiri memakai penutup kepala.

Di dalam kuburan tersimpan benda-benda purbakala, seperti piring dan kelewang. Sayang, obyek wisata itu tidak terpelihara, bahkan benda-benda purbakala banyak hilang dicuri orang. ”Sampai penutup waruga juga diambil orang,” kata Refly Santili, warga Tomohon.

Tak kalah menarik wisata kuliner dengan ragam makanan dari ikan serta sejumlah makanan tradisional dipadu dengan makanan internasional. Di Kota Tomohon, setiap tahun diadakan Festival Gardenia Food yang khusus melombakan makanan dengan cita rasa tradisional, nasional, dan internasional. Festival itu digagas oleh Gardenia Resort dengan mengundang ahli-ahli kuliner dari Jakarta.

Jefferson Rumajar mengungkapkan, Pemerintah Kota Tomohon memang terus menggalakkan pariwisata di Tomohon. Secara geografis, Tomohon memang memiliki keunggulan tersendiri.

Misalnya, wisata kota bunga. Keanekaragaman bunga menjadi keunggulan bagi sektor pariwisata untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Produksi bunga pun terus meningkat karena cukup banyak warga yang menanam bunga. Sebagai gambaran, menurut Jefferson, pada 2003, produksi bunga, yaitu jenis bunga potong, baru mencapai 2 juta tangkai. Namun, pada 2009, produksi bunga mencapai 112 juta tangkai.

Bunga yang dihasilkan saat ini, menurut Jefferson, memang lebih banyak dipasarkan di Sulut. Namun, pada 2013, ditargetkan, bunga yang diproduksi dapat diekspor ke Singapura.

Kota Tomohon yang berpenduduk 100.000 jiwa dan beriklim sejuk memang cocok untuk tanaman bunga. Oleh karena itu, sejumlah festival memberikan daya tarik untuk wisatawan lokal dan asing.

Untuk urusan wisata, Tomohon semakin bergeliat setelah putra daerah, Ronald Korompis, membangun lokasi ”Bukit Doa” di Kakaskasen seluas 70 hektar. Lokasi yang luas dengan pemandangan indah menjadi arena outbond bagi masyarakat.

Dari sejumlah kota pariwisata di Provinsi Nyiur Melambai, Kota Tomohon memang menyatakan keunggulan wisatanya dengan berbagai obyek wisata alam. Di samping dua gunung api, Tomohon juga masih memiliki Danau Linow yang airnya berwarna-warni. ”Setelah Bunaken, Kota (Tomohon) layak dijual,” kata Anton Supit, pengamat ekonomi di Jakarta.

Pariwisata Sulut menjanjikan dari waktu ke waktu. Dari laut, pantai, hingga ke gunung dapat disaksikan panorama alam indah dengan kultur masyarakat yang ramah dan terbuka.

Sulut masih menyimpan Taman Laut Selat Lembeh (wilayah Kota Bitung) yang mulai dikenal dunia pariwisata internasional karena menjadi tempat perkawinan ikan-ikan paus yang spesifik. Selat Lembeh juga diminati karena galaknya sistem arus laut di sana.

Majalah National Geographic pada 2005 sempat membuat laporan khusus tentang keunikan alam bawah laut Selat Lembeh. Bahkan, sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di lingkungan hidup kelas dunia mengklaim wilayah Selat Lembeh sebagai wilayah yang harus dikonservasi dan dilindungi dari kerakusan tangan-tangan jahil.

Selain itu, Sulut juga masih menyimpan Gunung Api Ruang yang terletak di bawah laut di Kabupaten Sitaro. Di lokasi Gunung Api Ruang, para penyelam Jerman dan Perancis seolah-olah lupa terhadap seluruh keramaian dunia pada saat mereka menyelam, mendekati wilayah kawah gunung yang terletak di bawah laut.

Kekayaan alam laut dan bahari Sulut masih dilengkapi dengan Pantai Porodisa di perairan Lirung, Kabupaten Kepulauan Talaud. Orang Talaud menyebut pantai itu sebagai Pantai Porodisa.

Penyebutan nama Porodisa dimulai oleh pelaut Portugis ketika pertama kali mendekati perairan Lirung. Ketika itu, mereka menemukan panorama alam yang sangat indah. Hingga kini, sebutan Porodisa masih saja digunakan setiap warga Talaud. Di Kabupaten Talaud, setiap Mei digelar pesta budaya Mane’e, kegiatan menangkap ikan menggunakan janur kuning.

Pada 2009, pariwisata Sulut mencatat lompatan dari angka kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik yang naik dua kali lipat. Sulawesi Utara memiliki 503 obyek wisata budaya, alam, dan laut.

Kepala Dinas Pariwisata Sulut, Fredrik Rotinsulu di Manado menyebutkan, angka kunjungan turis asing mencapai 78.203 orang pada 2009. Pada 2008, jumlahnya hanya sekitar 32.760 orang. Rotinsulu mengatakan, kenaikan angka kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik terjadi pada lama tinggal dan jumlah uang yang dibelanjakan. Jika pada 2008 lama tinggal tiga hari, kini menjadi empat hari. Uang yang dibelanjakan turis asing sekitar Rp 1,5 juta setiap hari setiap orang, sedangkan wisatawan domestik Rp 750.000 sehingga total uang yang dibelanjakan para turis asing dan turis lokal Rp 3,7 triliun.

Kenaikan angka kunjungan wisata itu dipicu oleh pelaksanaan konferensi kelautan dunia Mei lalu, dilanjutkan Sail Bunaken pada Agustus.

Rotinsulu merasa yakin angka kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik bertambah lebih banyak pada 2010 dengan sejumlah kalender kegiatan internasional di bidang Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) dan wisata. ”Untuk MICE, Manado punya fasilitas tiga gedung convention (konvensi) yang dapat menampung 3.000 hingga 5.000 orang,” katanya.

Akan tetapi, keyakinan Rotinsulu, seorang dokter hewan, tidak didasarkan pada program kerjanya. Ia mengatakan, program pariwisata terbatas pada anggaran APBD. Oleh karena itu, proyek pariwisata diserahkan kepada kabupaten dan kota.

Infrastruktur

Ketua PHRI Sulut Johny Licke mengatakan, percuma potensi besar jika kinerja pelaku pariwisata asal jadi. ”Sesungguhnya banyak turis mengeluh karena obyek-obyek pariwisata menarik tidak dilengkapi dengan infrastruktur jalan ataupun transportasi yang layak. Contohnya Bunaken,” katanya.

Untuk ke Bunaken, banyak turis mengeluh karena mobilitas angkutan laut yang minim sehingga pariwisata menjadi mahal. ”Bayangkan jika setiap ke Bunaken, orang harus mencarter perahu motor Rp 500.000 hingga Rp 1 juta sekali jalan,” katanya.

Yang pasti, pariwisata Sulut mengalami guncangan setelah perusahaan penerbangan Air Asia, yang menerbangi rute Kuala Lumpur-Manado, menghentikan aktivitasnya pada Maret lalu. Sebelumnya, Sriwijaya Air yang menerbangi Manado-Davao juga terhenti.

Untungnya masih ada Silk Air yang terbang ke Manado dari Singapura empat kali seminggu. Namun, terhentinya dua penerbangan internasional itu setidaknya telah menutup pintu keluar masuk Manado secara langsung yang membuat pejabat di sana pusing tujuh keliling.

Sangat disayangkan, potensi pariwisata besar, tetapi pengelolaan potensi sangat lemah.

SUMBER: (Kompas.com)

.

.

KARYA ANAK BANGSA RW.07

" Karya Anak Bangsa: POHON CEMARA "



" Pohon Cemara "
Puisi Karya: Fadhila K.A, RT.38 // RW.07




ENGKAU BERJAJAR RAPI ...
ANGIN ... SESEKALI ... MELIUKKAN TUBUH-MU ...
BILA NATAL TIBA ... ENGKAU DIHIASI ...
DENGAN ... LAMPU-LAMPU KECIL YANG LUCU ...

BILA KAU ... DILIHAT DENGAN MATA ...
KAU INDAH SEKALI ...
DAN KAU DIHIAS DENGAN ...
BONEKA YANG LUCU DAN CANTIK ...

NATAL TELAH TIBA ...
BAGI SELURUH UMAT NASRANI ...
MENIKMATI NATAL YANG INDAH ...
SAMBIL MEMANDANG POHON CEMARA YANG INDAH ...

... soon ...

... soon ...

" DOA SYAFAAT: "

--- eror ---

Lagu Rohani Kristen Pilihan 2010